Tajam menatap bagaikan mata seekor burung elang yang sedang mengawasi
seluruh penjuru udara untuk menemukan mangsanya. Tidak pernah tidur,
tidak pernah berkedip tidak pernah berhenti mengawasi wilayah udara yang
menjadi tanggung jawabnya. Itulah aplikasi tugas dari Satuan Radar
(Satrad) 216 Cibalimbing, Sukabumi, Jawa Barat sebagai salah satu satuan
terdepan TNI yang memiliki tugas memonitor dan mendeteksi semua obyek
diudara yang masuk coverage jangkauan radarnya.Indonesia adalah negara kepulauan (archipelagic state) yang mempunyai lebih dari tujuh belas ribu pulau. Wilayah Indonesia yang terbentang 6º LU sampai 11º LS
dan 97º sampai 141º BT terletak antara benua Asia dan Benua Australia.
Posisi strategis Indonesia disamping terdapat berbagai keuntungan,
tentunya juga menyimpan berbagai kerawanan pelanggaran wilayah udara
nasional. Oleh karenanya diperlukan kesiapan operasional radar – radar
TNI Angkatan Udara untuk pertahanan udara nasional, seperti Satuan Radar
216 dimana sebagai bagian integral unsur pertahanan udara mempunyai
tugas pokok melaksanakan pembinaan kesiapan operasional beserta
personilnya dan pengoperasian Alut Sista Radar dalam rangka deteksi dini
dan pengendalian intersepsi pesawat Tempur Sergap pada operasi
Pertahanan Udara guna mendukung tugas pokok Kosek Hanudnas I.
Alutsista yang digunakan Satrad 216 yaitu Radar Thomson TRS 2215D
buatan Perancis. Radar ini memiliki kemampuan GCI/EW. Radar ini
dilengkapi radio GTA untuk mempermudah komunikasi GCI dengan pesawat
Tempus Sergap (TS). . Satrad 216 Cibalimbing bertugas melaksanakan
pembinaan kesiapan operasi beserta personelnya dan pengoperasian alat
utama sistem senjata Radar dalam rangka deteksi dini dan pengendalian
intersepsi pesawat tempur sergap pada operasi pertahanan udara guna
mendukung tugas Kosekhanudnas I.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar