Kamis, 06 Maret 2014




PROFIL SATUAN


    Tajam menatap bagaikan mata seekor burung elang yang sedang mengawasi seluruh penjuru udara untuk menemukan mangsanya. Tidak pernah tidur, tidak pernah berkedip tidak pernah berhenti mengawasi wilayah udara yang menjadi tanggung jawabnya. Itulah aplikasi tugas dari Satuan Radar (Satrad) 216 Cibalimbing, Sukabumi, Jawa Barat sebagai salah satu satuan terdepan TNI yang memiliki tugas memonitor dan mendeteksi semua obyek diudara yang masuk coverage jangkauan radarnya.Indonesia adalah negara kepulauan (archipelagic state) yang mempunyai lebih dari tujuh belas ribu pulau. Wilayah Indonesia yang terbentang 6º LU sampai 11º  LS dan 97º sampai 141º BT terletak antara benua Asia dan Benua Australia.
 
    Posisi strategis Indonesia disamping terdapat berbagai keuntungan, tentunya juga menyimpan berbagai kerawanan pelanggaran wilayah udara nasional. Oleh karenanya diperlukan kesiapan operasional radar – radar TNI Angkatan Udara untuk pertahanan udara nasional, seperti Satuan Radar 216 dimana sebagai bagian integral unsur pertahanan udara mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan kesiapan operasional beserta personilnya dan pengoperasian Alut Sista Radar dalam rangka deteksi dini dan pengendalian intersepsi pesawat Tempur Sergap pada operasi Pertahanan Udara guna mendukung tugas pokok Kosek Hanudnas I.

 
         Alutsista yang digunakan  Satrad  216 yaitu Radar Thomson TRS 2215D   buatan Perancis. Radar ini memiliki kemampuan GCI/EW.   Radar ini  dilengkapi radio GTA untuk mempermudah komunikasi GCI dengan pesawat Tempus Sergap (TS).  . Satrad 216 Cibalimbing bertugas melaksanakan pembinaan kesiapan operasi beserta personelnya dan pengoperasian alat utama sistem senjata Radar dalam rangka deteksi dini dan pengendalian intersepsi pesawat tempur sergap pada operasi pertahanan udara guna mendukung tugas Kosekhanudnas I.